Kopi- Siapa yang tidak mengenal minuman yang sangat hits ini? Dari dahulu hingga sekarang eksistensi dari kopi tetap sama atau bahkan terus meningkat. Di Indonesia banyak sekali berbagai jenis kopi yang memiliki cita ras terbaik di dunia. Berbeda kontur tanah dan kondisi alamnya akan menciptakan rasa yang baru bagi kopi tersebut.
Kekayaan alam Indonesia sangat mempengaruhi cita rasa kopi yang dihasilkan. Baik aroma, tingkat keasaman dan kandungan yang dimilikinya. Dalam Pembuatan kopi terdapat proses pengolahan kopi yang berbeda-beda. Sehingga hal inilah yang semakin membuat rasa kopi Indonesia semakin bervariasi.
Sebelum berbicara tentang pembuatan kopi. Ada baiknya jika Anda mengenal susunan buah kopi terlebih dahulu. Buah kopi tersusun atas dua bagian. Yaitu, kulit daging terluar atau pericarp dan biji kopi itu sendiri. Pada proses pengolahan kopi bagian pericarp ini yang seringkali dibersihkan Akan tetapi pericarp ini juga akan mempengaruhi cita rasa kopi.
Proses Pembuatan kopi pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis proses pengolahan kopi. Yaitu proses pengolahan kering dan proses pengolahan basah. Setiap proses pengolahan kopi akan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Baik dari biji kopi yang dihasilkan maupun biaya produksi pengolahan biji kopi. Berikut Penjelasannya:
1. Proses Pengolahan Kering
Pada proses pengolahan kopi kering sering kali digunakan untuk pembuatan kopi Robusta. Hal ini dilakukan karena Kopi Robusta tidak semahal kopi Arabica. Peralatan yang digunakan untuk mengolah kopi secara kering lebih sederhana dan lebih murah. Sehingga dapat menghemat biaya produksi pembuatan kopi.
Tahapan dalam proses pengolahan kering adalah sebagai berikut:
a. Sortasi Buah
Sortasi buah merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memilih biji kopi terbaik yang didapatkan setelah melakukan panen kopi. Tidak berbeda dengan proses pengolahan biji kopi basah, proses sortir ini digunakan untuk memisahkan kualitas biji kopi superior dan kualitas biji kopi inferior.
Kopi dengan kualitas superior adalah kopi yang memiliki kulit yang mulus dengan daging buah berwarna kuning, serta kulit berwarna merah. Selain itu, kopi dengan kualitas superior adalah yang tidak cacat dan berpenyakit.
b. Pengeringan Buah Kopi
Pada proses pengeringan buah kopi dapat dilakukan dengan cara alami yaitu dengan melakukan penjemuran secara merata dengan bantuan sinar matahari. Sebaiknya tingkat ketebalan pada buah kopi yang hendak dijemur adalah tidak lebih tebal dari 4 cm. Di dalam satu hari penjemuran, Anda bisa melakukan proses pembalikan sebanyak 2 kali.
Proses penjemuran alami ini biasanya akan membuntuhkan waktu selama 2 minggu. Buah kopi kering tersebut biasanya tersisa kadar air 15%. Jika dalam waktu dua minggu buah kopi masih mengandung kadar air yang lebih tinggi maka sebaiknya Anda lakukan penjemuran kembali.
c. Pengupasan Buah Kopi
Pada proses pengupasan buah kopi benar-benar dibutuhkan biji kopi yang memiliki kadar air sekitar 15% saja. Hal ini bertujuan apabila kadar air terlalu tinggi maka kopi akan sulit untuk dikupas. Sedangkan jika kadar air kurang dari 15 % maka akan beresiko pecah biji.
Proses pengupasan kulit buah kopi dapat dilakukan dengan cara manual dengan ditumbuk. Atau Anda dapat menggunakan mesin huller untuk mengupas kulitnya. Dengan menggunakan mesin huller maka resiko pecah biji akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara ditumbuk.
d. Sortasi dan Pengeringan Biji Kopi
Proses pembuatan kopi selanjutnya adalah lakukan sortir dan pengeringan biji kopi. Lakukan sorrtir kembali dengan tujuan untuk memisahkan biji kopi yang pecah, biji kopi dengan sisa kulit buah, dan kotoran. Jika proses sortir sudah selesai, maka selanjutnya adalah proses pengeringan.
Proses pengeringan biji kopi bermanfaat untuk melindungi biji kopi dari jamur dan bakteri. Biji kopi sangat mudah menyerap kadar air. Hal itulah yang menyebabkan apabila biji kopi tidak dikeringkan akan sangat mudah terserang jamur dan bakteri.
Setelah selesai dikeringkan maka Anda dapat melakukan pengemasan dan penyimpanan pada biji kopi tersebut agar lebih aman dan terlindungi.
2. Proses Pengolahan Basah
Proses pengolahan kopi secara basah memiliki biaya produksi yang lebih mahal jika dibandingkan dengan proses pengolahan kering. Proses pengolahan basah biasanya digunakan untuk pembuatan Kopi Arabica.
Hal ini dilakukan karena Kopi Arabica memiliki harga yang tinggi sehingga akan sebanding dengan biaya produksi yang dilakukan. Berikut tahapan proses pengolahan basah:
a. Sortasi Buah Kopi
Sama seperti halnya pada proses pengolahan kering. Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan kopi adalah menyortir buah kopi setelah dipanen. Penyortiran ini bertujuan untuk memisahkan antara kotoran, buah cacat dan buat berpenyakit.
Pisah buah yang memiliki kualitas superior yaitu memiliki kulit yang halus dan berwarna merah dengan daging buah kuning.
b. Pengupasan Kulit Buah
Pada proses pengupasan kulit buah, sebaiknya menggunakan mesin saja karena akan jauh lebih aman dari resiko pecah biji. Selama proses pengupasan berlangsung, alirkan air secara terus menerus kepada mesin tersebut. Hal ini berfungsi untuk melunakkan jaringan kulit buah agar mudah dibersihkan.
c. Fermentasi biji kopi
Setelah biji kopi berhasil dikupas, terdapat dua pilihan yang bisa Anda lakukan untuk proses fermentasi. Pertama, rendam biji kopi yang sudah dikupas tersebut ke dalam wadah berisi air bersih. Atau cara kedua dengan cara menumpuk biji basah pada bak semen atau kayu kemudian ditutup dengan karung goni.
Diamkan selama 12 hingga 36 jam. Proses ini bertujuan untuk membersihkan lapisan lendir kopi, Jika lapisan sudah hilang, maka fermentasi bisa dianggap selesai. Setelah proses fermentasi selesai, Bilas dengan menggunakan air bersih agar lendir dan kulit buah yang masih menempel bisa hilang.
d. Pengeringan Biji Kopi
Pengeringan kopi bisa Anda lakukan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering. Pada pengeringan alami biasanya akan memerlukan waktu selama kurang lebih 2-3 minggu.
Baik pengeringan alami maupun menggunakan mesin usahakan agar biji kopi masih menyisakan kadar air sekitar 12 %.Jika kurang dari kadar air tersebut maka biji kopi mudah pecah sedangkan jika kadar air lebih dari kadar tersebut maka biji kopi akan sulit dikupas.
e. Pengupasan Biji Tanduk
Setelah biji kopi dikeringkan dan menyisakan kadar air sebanyak 12 %, Anda bisa melakukan pengupasan kulit. Bisa menggunakan mesin atau dengan cara manual dengan cara ditumbuk. Pada tahap pengupasan ini, hasil kopi yang dihasilkan disebut dengan green bean atau biji kopi beras.
f. Sortasi Biji Kopi
Tahapan terakhir pada proses pengolahan kopi basah adalah penyortiran. Hal ini bertujuan untuk memisahkan biji kopi yang rusak dan tidak. Selanjutnya biji kopi bisa dikemas dan disimpan dengan sebaik-baiknya.
Itulah penjelasan mengenai proses pembuatan kopi. Proses pengolahan kopi yang berbeda akan mempengaruhi cita rasa yang dihasilkan dari kopi tersebut.
Setiap proses pengolahan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Biaya produksi akan sangat menentukan harga dan laba Anda sebagai petani kopi. Tergantung bagaimana Anda menyiasatinya.
Pembuatan Kopi Dengan Proses Pengolahan Kering Dan Basah
Reviewed by Unknown
on
17.41
Rating: